Berbicara tentang adat istiadat Bali memang memiliki keunikan tersendiri. Bali yang memiliki budaya sedikit berbeda dari daerah lain seperti yang ada di desa Tenganan yang memiliki tradisi yang unik yaitu perang pandan yang hanya dapat anda temui di Desa Tenganan dan mungkin anda juga pernah mendengar dan menyaksikan tradisi ini di media televisi, social media.
Mungkin anda bertanya tentang perang pandan, yang manakah yang menjadi perbedaan sebenarnya yang membuat desa - desa Bali Aga khususnya Desa Tenganan yang budayanya berbeda dari yang lain. Perbedaanya terletak pada pemujaan, karena masyarakat Bali Aga adalah pemuja Dewa Inda sebagai Dewa utama. Dan sebagian masyarakat Bali yang berasal dari suku Majapahit yang menjadi Dewa utamanya adalah Dewa Siwa. Selain itu juga anda bisa melihat perbedaan pada pura, mereka juga tidak mengenal sistem “kasta” seperti halnya umat Hindu Bali lainnya. Ketika masyarakat Hindu Bali lainnya melaksanakan Hari Raya Nyepi di desa Tenganan dan desa - desa dengan masyarakat Bali Aga Bali tidak merayakan Tradisi Nyepi.
Untuk sejarah awal bagaimana perang pandan ini akhirnya menjadi tradisi turun temurun, berawal dari seorang raja yang lalim dan sangat kejam memerintah masyarakat Bali Aga jauh sebelum kedatangan orang - orang majapahit ke pulau Bali. Raja tersebut bernama Maya Denawa, karena Maya Denawa memiliki kesaktian yang luar biasa yang membuat dirinya sebagai dewa melarang rakyat untuk menyembah Dewa Indra. Karena masyarakat merasa Raja Maya Denawa sudah diluar batas maka masyarakat kala itu memohon kepada Dewa Indra untuk membebaskan mereka dari kekejaman Maya Denawa. Maka Denawa pun turun ke dunia untuk mengalahkan raja Maya Denawa yang sombong itu dan pada akhirnya Maya Denawa dapat dikalahkan dan bisa atas kesombongannya. Sejak itulah masyarakat Tenganan memperingati matinya Maya Denawa. Mereka melakukan tradisi perang pandan setiap tahunnya untuk mengenang kembali kebebebasan mereka atas cengrakamn kekejaman Raja Maya Denawa dan untuk menghormati Dewa Indra yang juga dikenal oleh masyarakat Hindu sebagai dewa perang.
Pada tradisi perang pandan ini selalu dilakukan oleh pemuda desa Tenganan. Perang Pandan dijadikan tolak ukur seorang bisa dianggap dewasa karena memiliki nyali untuk melakukan perang pandan. Senjata yang digunakan dalam tradisi perang panda ini adalah menggunakan pandan sebagai senjata utama. Pandan yang digunakan adalah pandan yang berduri. Peserta juga dibolehkan membawa perisai yang terbuat dari anyaman rotan dan peraturannya cukup simpel, perserta yang melakukan perang atau duel akan dipilih oleh juri sesuai dengan postur tubuh mereka. Biasanya perang pandan akan dimulai pada pagi hari untuk memohon keselamatan dan kelancaran acara. Dan dilanjutkan oleh tari - tarian untuk menghibur para wisatawan kemudia diakhiri dengan pengobatan bersama - sama antar peserta untuk mengobati bekas tusukan dan goresan dari luka yang ditimbulkan saat mereka melakukan perang panda.
Kami Baligetaway menawarkan promo hotel bali murah untuk 3 malam mulai dari Rp. 299.000, Anda dapat menikmati liburan di Bali dengan akomodasi yang kami sediakan dan yang pasti kenyamanan menjadi prioritas utama serta fasilitas yang lengkap dari hotel hotel kami dan pelayanan yang maksimal. Untuk mendapatkan promo hotel murah di Bali anda silahkan daftar dan klik DISINI
Bali dinobatkan sebagai tempat berlibur terbaik dunia 2019 oleh Tripadvisor.Pulau Bali menjadi destinasi favorit bagi keluarga dan mereka yang membutuhkan sedikit relaksasi, dengan pantai pasir putihnya, banyaknya hiburan keluarga, dan budaya yang kuat.
Penghargaan ini membuat Bali menjadi kota Asia pertama yang mendapatkan titel ini mengalahkan kota dunia lainnya seperti London, Paris, Roma, New York, Barcelona dan Phuket yang termasuk sepuluh besar destinasi terbaik versi Tripadvisor.