Pura Agung Besakih yang sesuai dengan namanya adalah pura suci bagi umat Hindu Bali yang lokasinya berada di Desa Besakih, Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem. Pura Besakih berada tepat kaki Gunung paling tinggi di Bali yaitu Gunung Agung yang memiliki ketinggian 3142 meter di atas permukaan laut. Berjarak 65.4 km atau 1 jam 48 menit berkendara. Wisata Pura Agung Besakih sangat cocok bagi keluarga yang ingin mengetahui tentang Pura terbesar di Bali ini.
Pura Besakih adalah Pura terbesar di Bali yang sangat ramai dikunjungi para wisatawan domestik maupun mancanegara dan juga masyarakat Bali yang ingin melakukan sembahyang dan disekitar Pura Penataran Agung Besakih dikelilingi oleh 18 Pura Pendamping yaitu Pura Basukian dan 17 Pura lainnya. Untuk Pura Basukian ini diyakini adalah wahyu yang di terima dari Tuhan yang diterima oleh Hyang Rsi Markendya yang merupakan cikal bakal Agama Hindu Dharma di Bali sebagai pusatnya. Pura Besakih menjadi pusat kegiatan dari seluruh Pura yang ada di Bali dan dari semua pura yang ada di dalam kompleks Pura Besakih.
Terdapat dari 3 Arca di Pura Besakih sebagai simbol utama stana dari sifat Tuhan Tri Murti yaitu Dewa Brahmana, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa yang diyakini oleh umat Hindu sebagai lambang sang Maha Dewa Pencipta, Pemelihara dan juga Dewa Pelebur atau Reinkarnasi. Sejak Tahun 1995 Pura Besakih menjadi warisan situs dunia UNESCO yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan mancanegara juga merupakan pura suci yang disakralkan oleh umat hindu di pulau dewata.
Pura Besakih yang di bangun oleh Rsi Markandeya yang adalah seorang tokoh Hindu yang sangat terkenal di negeri India dan sebelumnya telah menetap lama di pulau Jawa. Pada awalnya Rsi Markandeya mendirikan Pura Besakih karena mendapatkan wahyu pada saat bertapa di Gunung Hyang (Gunung Dieng Jawa Tengah) dan dalam wahyu tersebut Rsi Markandeya mendapat petunjuk dari sang pencipta untuk merambah hutan Pulau Dawa, dari ujung selatan menuju ke utara. Selama perjalanan merambas hutan belantara di pulau dawa, Rsi Markandeya menanam kendi yang didalamnya berisi logam dan air suci. Logam – logam yang berada didalam kendi diantaranya adalah logam mulia emas, logam perak, logam tembaga, logam besi dan juga logam perunggu. Bagi masyarakat Hindu saat ini kelima benda yang berupa logam didalam kendi dikenal sebagai Mama Pancadatu.
Sejarah mencatat selain 5 logam tersebut Rsi Markandeya juga menanam permata dan nama batu permata yang di tanam itu dikenal dengan nama Mirahadi yang di artikan sebagai Mirah Utama dan menanam kendi berisi 5 logam dan mutiara ini yang kemudian di beri nama Basuki yang artinya selamat. Di beri nama Basuki karena selama perambahan pulau dawa bersama pengikutnya berhasil dan selamat melaksanakan tugasnya sesuai petunjuk atau arahan wahyu yang di terima Rsi Markandeya di Gunung Hyang. Dan konon dulunya Pulau Bali dengan Pulau Jawa seperti yang kita saksikan sekarang adalah satu kesatuan daratan dan belum di pisahkan oleh selat Bali. Saking panjangnya pulau ini menjadi cikal bakal Pulau Bali dan Jawa yang di beri nama Pulau Dawa yang artinya sebagai Pulau Panjang.
Pura yang populer yang melegenda ini dikenal hingga mancanegara sehinnga menjadi daya tarik wisata dan membuat para wisatawan ramai – ramai untuk menyaksikan Pura yang memiliki unsur sejarah tentang pulau Bali :
Anda pasti sudah tau bahwa baha di Bali terdapat banyak pura – pura sebagai tempat ibadah bagi umat hindu dan banyak menjadi objek wisata yang wajib dikunjungi, tak lepas Pura Besakih yang terkenal sebagai Pura terbesar di Indonesia, dimana terdapat banyak anak tangga serta pintu gerbang pura yang sangat besar sebagai pintu masuk Pura Besakih. Saking besarnya Pura Besakih, Pura ini dijuluki sebagai Ibu dari Pura – Pura yang ada di pulau Bali. Secara keseluruhan didalam komplek Pura Besakih ini terdapat setidaknya 202 bangunan besar maupun kecil diseluruh 18 komplek bangungan tersebut. Kontur yang menanjak dari tempat parkiran yang jaraknya 300 meter diperlukan kondisi yang cukup fit untuk bisa berjalan menuju Pura yang akan memakan waktu 1 jam mengililingi Pura sambil menikmati kemegahan Besakih.
Konsep kuno yang terdapat dalam ornamen bangunan Pura Besakih yang konsepnya bernama Tri Hita sebuah konsep kuno yang abadi yang maknanya adalah keseimbangan antara manusia dengan alam serta dengan sang Maha Penciptanya, Tuhan. Pura Agung Besakih adalah peninggalan zaman dahulu yang berasal dari zaman megalitik yang berusia ratusan tahun yang anda bisa buktikan sendiri dengan menyaksikan arsitektur dan juga benda – benda sejarah seperti menhir, tahta batu, serta struktur teras piramid.
Tarik masuk pagi setiap pengungjung akan dikenakan Rp. 15.000/orang sementara untuk tarif parkir kendaraan roda dua Rp. 2000/motor dan Rp 5000/mobil. Dan jam buka objek wisata dari 08.00 hingga pukul 17.00 Wita dan bagi umat Hindu yang ingin melakukan peribadatan atau ritual sembahyang di Pura Agung Besakih waktunya terbuka 24 jam.
Kami Baligetaway menawarkan promo hotel bali murah untuk 3 malam mulai dari Rp. 299.000, Anda dapat menikmati liburan di Bali dengan akomodasi yang kami sediakan dan yang pasti kenyamanan menjadi prioritas utama serta fasilitas yang lengkap dari hotel hotel kami dan pelayanan yang maksimal. Untuk mendapatkan promo hotel murah di Bali anda silahkan daftar dan klik DISINI