Sekitar 87,18% populasi penduduk Indonesia atau sekitar 207 juta orang Indonesia memeluk agama Muslim, Idul Fitri telah menjadi salah satu momen liburan Lebaran di Bali atau momen liburan seru yang paling dinantikan oleh orang – orang Indonesia. Liburan Idul Fitri 2019 juga akan lebih meriah oleh tradisi mudik yang sudah di jalani sejak lama dimana jutaan orang melakukan perjalanan kembali ke kota asal mereka untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga, Tak heran, banyak tiket kereta api yang ludes terjual habis selama periode ini walaupun liburan yang masih 3 bulan lagi. Oleh karena itu, sebaiknya anda sudah merencanakan jalan mudik anda terlebih dahulu.
Idul Fitri merupakan suatu momen yang terbaik untuk menghidupkan kembali hubungan kekeluargaan satu sama yang lain. Tradisi mudik ini biasa di lakukan untuk memungkinkan orang untuk berkumpul bersama keluarga maupun kerabat dekat mereka untuk liburan ke Bali. Selain itu, bagi anda yang ingin menghabiskan hari – hari sibuk anda bekerja jauh dari orang yang anda cintai, Momen liburan saat Idul Fitri paling pas untuk di habiskan bersama keluarga anda. Jika anda tidak memiliki kampung halaman untuk mudik, Anda dapat membawa keluarga anda untuk mengisi liburan lebaran di Bali.
Hari Libur resmi untuk Idul Fitri pada tahun 2019 ini yang di perkirakan akan jatuh pada 5 – 6 Juni 2019 yang berarti hari libur kolektif akan cukup panjang karena harinya jatuh pada hari Rabu dan Kamis, Biasanya, ada tiga hari libur bersama sebelum dan sesudah Idul Fitri, oleh karena itu, libur kolektif Idul Fitri yang di perkirakan akan jatuh pada hari Senin, akan mengakibatkan liburan di mulai pada D-4 hingga D+3. Liburan di perkirakan akan di mulai dari 20 hingga 28 mei yang berarti akan ada waktu 9 hari untuk mengisi liburan anda di Idul Fitri tahun 2020. Namun hingga saat ini pemerintah belum mengeluarkan keputusan resmi, dan tanggal akan dapat berubah. Terlepas dari pergantian tanggal, Anda masih bisa merencanakan dan memesan liburan anda seperti hotel ataupun tiket pesawat yang fleksibel.
Mudik telah di lakukan sejak lama di Indonesia yang sudah menjadi tradisi atau kebiasaan, tidak peduli seberapa jauh kota kelahirannya, orang – orang Indonesia selalu menantikan waktu untuk pulang atau mudik yang asal katanya berasal dari bahasa Jawa yang berarti ‘mulih’ dan ‘dilik’ yang berarti pulang sebentar. Tradisi ini telah ada sejak jaman Kerajaan Majapahit pada tahun 1293 – 1527 masehi. Selama periode itu, orang – orang kembali ke rumah untuk membersihkan kuburan leluhur mereka.
Istilah ‘Mudik’ ini sudah ada sejak tahun 1970an ketika ibukota Indonesia, Jakarta telah menjadi populer. Sejak itulah, mudik tidak lagi hanya tentang membersihkan makam leluhur mereka tetapi juga berkumpul bersama keluarga, bahkan bagi orang – orang yang tidak memiliki kampung halaman untuk kembali, mudik masih di anggap sebagai periode atau momen terbaik untuk berkumpul dengan keluarga maupun kerabat, ataupun memanfaatkan momen ini untuk berlibur ke suatu tempat seperti berlibur lebaran di Bali saat Idul Fitri.
Idul Fitri atau Lebaran memang tidak lengkap kalau tidak ada ketupat, yang merupakan kue beras berbentuk berlian yang di kemas atau di bungkus dengan daun kelapa. Ketupat juga sering di sajikan dengan opor ayam – kari ayam ala Indonesia atau masakan apapun yang di masak dengan santan, Legenda mengatakan bahwa ketupat selama Idul Fitri pertama kali di perkenalkan oleh Sunan Kalijaga (sembilan orang suci Islam). Ketupat sendiri adalah singkatan yang berasal dari fras Jawa ‘ngaku lepat lan laku papat’. Ngaku lepat yang berarti mengakui kesalahan anda, sedangkan laku papat berarti 4 tindakan.
Dalam sekejap, keempat tindakan itu merujuk pada meminta ampun atau pengampunan yang tidak hanya perkataan yang salah tapi jug perilaku ilegal. Selain itu ketupa yang di sajikan unik dengan kaldu santan ini memiliki arti tersendiri. Dalam bahasa jawa, kupat santen ini berarti ‘kulo lepat nyuwun kapunten’ yang berarti ‘Aku mengaku bersalah, aku minta maaf’. Jadi, ketupat tidak hanya enak untuk di hidangkan dan di makan tetapi juga memiliki filosofi.
Selain mudik dan ketupat, ada hal lain yang sangat di nanti nantikan saat Idul Fitri, yaitu THR (Tunjangan Hari Raya) bagi yang bekerja. Peraturan THR (Bonus Liburan Hari Raya) Peraturan untuk THR secara resmi di tulis dalam hukum peraturan ketenagakerjaan Indonesia yang biasanya di berikan mulai tanggal 14 hingga 7 hari sebelum liburan di mulai. Bonus yang di berikan untuk melengkapi biaya tambahan yang di habiskan orang selama perayaan Idul Fitri. Bonus tidak hanya di berikan kepada umat muslim tapi juga untuk semua orang. Jumlah bonus pun bervariasi di tempat yang berbeda.
Secara umum, karyawan yang telah berada di perusahaan selama setidaknya satu tahun berhak untuk menerima bonus yang setinggi gaji pokok mereka. Namun bagi orang yang baru mulai bekerja, biasanya, jumlahnya akan di berikan dalam presentase prorata dan di hitung berdasarkan berapa lama mereka telah bekerja. Ini berarti, meskipun bekerja untuk institusi yang sama, jumlah bonus di antara karyawan akan bervariasi. Mengingat liburan panjang, musim Idul Fitri adalah waktu yang terbaik bagi anda untuk merencanakan liburan, terutama, jika kota asal anda jauh dari tempat bekerja, anda akan lebih banyak menghabiskan akomodasi, bahkan bonus.
Pulau Bali memang menjadi incaran bagi siapapun yang sedang merencanakan liburan, yang tidak akan pulang kampung. Anda bisa memanfaatkan momen libur lebaran di Bali ini yang cukup panjang dengan merasakan ekosistem Pariwisata Bali yang tentunya sangat mengasyikkan dan menarik. Seperti mengunjungi tempat – tempat wisata di Bali saat Idul Fitri atau lebaran seperti ke Pantai Kuta, Pantai Padang – Padang, Danau di Bali yang terkenal, Tanjung Benoa, Garuda Wisnu Kencana, Pura Besakih, Pura Uluwatu, Pantai Lovina, Pantai Jimbaran, Monkey Forest dan banyak lagi tempat wisata di Bali yang wajib anda kunjungi saat berlibur di Pulau Bali.
0800 189 7070