Bali memiliki kekayaan dan keberagaman kuliner yang apik, bahkan tiap daerah di Bali memiliki perbedaan ciri khas kulinernya. Mulai dari makanan beratnya sampai camilan dan jajanan yang bisa dijadikan teman untuk menimpali kopi atau the di sore hari. Jajanan yang dijajakan oleh para pedagang ini pun berharga sangat murah dan tidak menguras isi kantong. Berikut kami sajikan beberapa rekomendasi 12 Jajanan Pasar Khas Bali tradisional yang patut dicoba saat berkunjung ke Bali.
“Jaje” atau kue Laklak ini sekilas mirip dengan kue serabi, Namun citarasanya tentu saja jauh berbeda. Jajanan tradisional khas Bali ini bisa disuguhkan untuk teman ngopi atau minum the di sore hari. Anda bisa menemukan Jaje Laklak ini di pasar atau pedagang kue tradisional yang ada di Bali. Bahan untuk pembuatan jaje Laklak adalah tepung beras yang dicampur air dan pewarna alami seperti daun suji untuk warna hijau dan santan untuk yang putih. Kue ini disajikan dengan gula merah yang dicairkan dan taburan kelapa parut.
Pisang rai adalah jajanan khas bali yang sangat mudah dijumpai dimana – mana termasuk di pasar-pasar tradisional bali, rasanya nikmat dan harganya pun sangat pas dikantong.
Kudapan satu ini Memang menjadi santapan yang pas untuk sarapan maupun teman minum teh di sore hari, ataupun ditemani dengan secangkir kopi atau teh manis hangat.
Penganan yang terbuat dari pisang ini memang menjadi santapan yang enak apalagi sambil ditemani dengan secangkir kopi atau teh manis hangat.
Pisang yang digunakan adalah pisang tanduk, pisang raja, atau pisang ambon yang cukup tua, namun tidak terlalu matang sehingga tidak terlalu lembek sehingga rasanya cukup legit dan manisnya pas. Pisang yang telah dipotong-potong ini dibalut dengan adonan yang terdiri dari tepung beras, tepung tapioka, dan juga santan. Kalau tak ada pisang tanduk bisa juga digantikan dengan pisang kepok atau pisang raja yang masak di pohon.
Jaje “Godoh” adalah makanan khas tradisional Bali yang sangat terkenal dan dapat dijumpai dimana saja. Pada dasarnya godoh adalah gorengan yang bisa dibuat dari pisang, ubi, talas, maupun tape. Namun yang Paling favorit adalah Godoh Biu atau Pisang goreng. Jajanan yang biasa dijual di pasar atau di tukang gorengan pinggir jalan ini ini sangat pas untuk cemilan saat bersantai dan tentunya aman di kantong karena harganya hanya berkisar antara 1000 sampai 2000 rupiah saja.
Jaje Injin, adalah kue tradisional Bali yang sangat sederhana dan gampang dibuat. Namun rasanya sangat nikmat apalagi jadi teman minum the atau kopi. Makan seporsi kue ini kita sudah tidak perlu mengkonsumsi nasi lagi, karena sangat mengenyangkan. Jaje injin terbuat dari ketan hitam yang dicampur sedikit ketan lalu ditanak biasa seperti menanak nasi. Setelah matang, sajikan dengan kelapa parut dan toping gula merah cair.
Jaje Sumping, merupakan kue yang terbuat dari tepung beras berisi aneka isian didalamnya, sesuai dengan selera pembuat, lalu adonan nya dibungkus dengan daun pisang yang dibentuk menyerupai bantal, kemudian dikukus. Isian didalamnya bisa berupa buah atau kacang kacangan, Misalnya sumping biu (pisang), karena didalamnya ada tambahan pisangnya, sumping waluh (labu) terbuat dari waluh, sumping kuud (kelapa muda) Sumping kacang tanah, sumping kacang merah, dan banyak lagi lainnya.
Sumping biasanya disajikan ketika menggelar pesta, baik untuk resepsi perkawinan, potong gigi, gotong royong, upacara adat dan lainnya. Namun sekarang, sumping bisa ditemukan di semua pasar tradisional dan penjual kue di pinggir jalan di Bali.
Cara membuatnya, pertama rebus santan bersama daun pandan, garam, vanilli dan tepung beras. Lalu ulek sampai terasa kental dan licin. Lalu, taruh diatas pisang sesuai takaran. Diatasnya tambahkan potongan pisang, nangka atau buah lain sesuai selera. Lalu bungkus daun seperti melipat amplop. Kemudian, panaskan kukusan lalu jaja sumping itu dimasukan lalu diikukus sampai matang. Setelah matang, diangkat dan siap dihidangkan.
Di Bali kaliadrem merupakan kue tradisional sepanjang masa. Selain biasa dinikmati sehari-hari, kue ini biasanya banyak diserbu sebagai salah satu pelengkap sajian di upacara hari raya Galungan. Tak heran kalau kaliadrem banyak dijual di pasar-pasar tradisional dengan harga yang sangat-sangat terjangkau. Dengan seribu rupiah, kamu bisa dapat 2 sampai
Kaliadrem terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti tepung beras, gula merah, kelapa, garam, dan air. Proses pembuatan kue ini terbilang masih sangat tradisional karena langsung dibuat dari beras yang langsung ditumbuk menjadi tepung. Setelah dicampur dengan bahan-bahan lain seperti gula merah, kelapa parut, air, dan garam barulan adonan diuleni hingga bertekstur halus dan lembut.
Orog-orog, jajanan tradisional yang mungkin agak susah dicari saat ini. Penganan ini Terbuat dari Singkong, gula merah dan ditaburi kelapa parut diatasnya. Kue satu ini bercita rasa gurih manis dan legit yang membuat penikmatnya ketagihan. Dengan porsinya yang kecil, cemilan manis ini cocok sebagai pengganjal perut di pagi hari ataupun teman minum kopi atau teh di sore hari.
Pembuatan Orog-orog sendiri cukup mudah. Pada dasarnya Orog orog mirip seperti penganan Yogyakarta yang bernama Tiwul, namun dengan citarasa lebih manis. Jika ditelusuri sejarahnya, Jajanan sebenarnya merupakan makanan pokok masyarakat pada masa lalu. Orog – orog yang berbahan baku singkong dijadikan pengganti nasi saat harga beras melambung dan masyarakat tidak mampu membeli dalam jumlah banyak. Hal ini terjadi pada era penjajahan Jepang dan belanda dulu. Pada masa lalu, makanan ini dimakan selayaknya nasi, dengan lauk pauk serta sayuran.
Hal ini tentu berbeda dengan yang kita temui saat ini. Orog-orog umumnya disajikan dengan parutan kelapa dan siraman gula merah.
Jajanan ini adalah jajanan atau kue tradisional bali yang merupakan ciri Khas Kabupaten Jembrana – Bali. Penampakannya berbentuk lonjong dan dibungkus daun pisang yang mirip pepes. Saat dibuka, bendu adalah kue berkulit putih dengan isian gula unti, mirip seperti dadar gulung namun lebih garing, kenyal dan tipis. Kulitnya dibuat dengan tepung ketan, sedangkan isiannya adalah campuran gula merah, parutan kelapa, dan garam. Rasanya gurih-legit dan pastinya bikin kamu ketagihan! Meski menjadi khas Jembrana, Bendu kini bisa ditemukan di berbagai pasar di Bali, terutama di Denpasar dan Badung. Kudapan ini juga sering disajikan dalam upacara adat, hajatan dan acara resmi pemerintah setempat.
Jaje Bantal, adalah Penganan manis atau jajanan pasar yang bisa ditemui di hampir semua pasar tradisional di Bali. Kue ini terbuat dari ketan putih dan biasa diisi isian Pisang ataupun kacang merah atau kacang tanah yang kemudian dibungkus dengan Janur muda dan diikat dengan tali yang terbuat dari bambu sehingga bentuknya menyerupai Bantal. Tak heran nama kue ini disebut dengan Bantal karena memang bentuknya seperti bantal namun dengan ukuran kecil, tidak sebesar bantal sungguhan.
Dalam setiap upacara di Bali, khususnya pernikahan, bantal selalu menjadi kue pelengkap, tak hanya sebagai sajian kepada para tamu, namun juga dijadikan sebagai sesajen atau persembahan untuk upacara pernikahan itu sendiri dimana konon diyakini dalam pernikahan sebagai simbolis pihak laki-laki.
Jaje Cerorot ini merupakan salah satu jajanan khas Bali yang juga sudah mulai langka. Kue ini biasa disuguhkan jika kita menghadiri acara pernikahan maupun syukuran dan lain-lain. Jajanan ini merupakan jajanan yang unik, Dari segi bentuk, jajan ini menyerupai corong panjang seperti teropong atau cone eskrim. Selain rasanya yang Sangat manis, legit dan enak, juga karena cara membungkus dan memakannya yang unik.
Kue ini dibungkus mennggunakan cone yang terbuat dari daun Janur atau kelapa yang masih putih, biasanya dalam pembuatan kue ini, tidak ditambahkan pewarna atau pemanis buatan, jadi masih sangat alami dan tradisional. Tak heran, kue ini hanya bertahan kurang dari 12 jam.
Jaje Klepon (Kue Klepon) termasuk jajanan pasar yang telah banyak dikenal dan dapat dijumpai di pasar-pasar tradisional Indonesia dengan memakai wadah daun pisang atau dikemas dalam bungkus plastik kecil. Meski namanya sama dan konsepnya juga hampir sama, yaitu sama sama kue ketan yang direbus dan berisikan gula merah cair, Namun ada beberapa perbedaan mencolok antara klepon Bali dan Klepon jawa yang biasa ditemui. Yang pertama bentuk, kalau klepon jawa itu bentuknya bulat seperti onde onde sedangkan klepon bali beentuknya sedikit oval dan meruncing di kedua ujungnya. Meski isiannya sama sama gula merah, namun ketika digigit, klepon Bali terasa lebih kenyal dan lebih tipis kulitnya sehingga gula di dalamnya langsung muncrat di dalam mulut.
Jaja Begina merupakan salah satu jajanan Paling terkenal dan Paling dicari oleh Masyarakat Bali. Jajanan ini sudah ada sejak dulu sampai sekarang dan sangat mudah dijumpai di warung–warung maupun pasar tradisional di Bali. Jaja Begina dibuat dari ketan putih yang dikukus, kemudian ada yang diberi gula merah, atau ada yang dibiarkan tetap putih. Kemudian dijemur Rasanya ada yang hambar ada yang manis dan renyah, jajan begina ini digunakan sebagai sarana upacara dalam pelengkap sesajen atau banten.